TBC Masih Ada! Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat – TBC Masih Ada! Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat
Di zaman serba modern ini, banyak orang mengira bahwa penyakit tuberkulosis atau TBC sudah menjadi bagian dari sejarah. Namun kenyataannya, TBC masih ada — bahkan masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi akibat penyakit infeksi di Indonesia dan dunia. Diam-diam mengintai, TBC seringkali tidak di sadari hingga sudah dalam kondisi parah. Karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejalanya sejak dini.
Apa Itu TBC?
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, tetapi bisa juga menyebar ke organ tubuh lainnya seperti tulang, otak, ginjal, dan kelenjar getah bening.
TBC menyebar melalui udara, terutama saat penderita batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Jika seseorang menghirup droplet yang mengandung bakteri ini, ia bisa tertular, terutama jika daya tahan tubuhnya lemah.
Menurut data Kementerian Kesehatan dan WHO, Indonesia termasuk dalam tiga besar negara dengan beban TBC tertinggi di dunia. Artinya, kemungkinan kita bertemu dengan penderita TBC dalam kehidupan sehari-hari sangat tinggi.
Gejala TBC yang Sering Diabaikan
Salah satu tantangan terbesar dalam pemberantasan TBC adalah karena gejalanya sering di anggap remeh atau disangka penyakit ringan biasa. Padahal, deteksi dini sangat penting agar penularan bisa di cegah dan pengobatan menjadi lebih efektif.
Berikut beberapa gejala TBC yang patut di waspadai:
- Batuk berdahak lebih dari dua minggu
Ini adalah gejala klasik TBC paru. Jika batuk tidak kunjung sembuh setelah dua minggu, apalagi di sertai dahak berwarna kuning atau hijau, sebaiknya segera periksa ke fasilitas kesehatan. - Batuk darah
Pada kondisi lanjut, batuk bisa di sertai bercak darah. Ini menandakan adanya kerusakan pada jaringan paru-paru. - Demam yang tidak jelas penyebabnya
Biasanya demam ringan di malam hari dan sering kali di sertai keringat dingin. - Berat badan menurun drastis
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas bisa menjadi tanda infeksi menahun seperti TBC. - Nafsu makan menurun
Gejala ini sering muncul bersamaan dengan berat badan yang turun. - Cepat lelah dan lemas
Tubuh terasa lesu meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
Perlu di ketahui, TBC tidak hanya menyerang paru-paru. Jika menyerang organ lain (di kenal sebagai TBC ekstraparu), gejalanya bisa berbeda-beda tergantung lokasi infeksinya. Misalnya, TBC tulang bisa menyebabkan nyeri punggung, sedangkan TBC kelenjar bisa menimbulkan benjolan di leher yang tidak nyeri namun terus membesar.
Siapa yang Rentan Terkena TBC?
TBC bisa menyerang siapa saja, namun kelompok berikut lebih rentan:
- Orang dengan sistem imun lemah (misalnya penderita HIV/AIDS, diabetes, atau gizi buruk)
- Perokok aktif atau pasif
- Pekerja di lingkungan tertutup dan padat seperti penjara, pabrik, atau asrama
- Anak-anak dan lansia
- Kontak serumah dengan penderita TBC
TBC Bisa Di sembuhkan
Kabar baiknya, TBC bisa di sembuhkan jika di tangani dengan tepat. Pengobatannya menggunakan kombinasi antibiotik selama minimal 6 bulan tanpa putus. Di Indonesia, obat TBC di sediakan secara gratis oleh pemerintah melalui Puskesmas dan rumah sakit.
Namun tantangan terbesar dalam pengobatan TBC adalah kepatuhan pasien. Banyak pasien berhenti minum obat saat merasa sembuh, padahal bakteri belum benar-benar hilang. Akibatnya, TBC bisa kambuh lagi dalam bentuk yang lebih resisten terhadap obat — di kenal sebagai TBC resistan obat (MDR-TB), yang pengobatannya jauh lebih lama dan berat.
Mencegah Lebih Baik dari Mengobati
Berikut beberapa cara mencegah penularan TBC:
- Tutup mulut saat batuk atau bersin
- Gunakan masker jika batuk berkepanjangan
- Ciptakan ventilasi yang baik di rumah
- Jangan merokok
- Periksakan diri jika memiliki gejala TBC
- Pastikan anak mendapat imunisasi BCG
Jika ada anggota keluarga yang di diagnosis TBC, segera konsultasikan ke Puskesmas untuk pemeriksaan seluruh keluarga, terutama anak-anak.
Kesimpulan: Jangan Anggap Remeh TBC!
Meski terdengar seperti penyakit lama, TBC masih menjadi ancaman nyata di tengah masyarakat kita. Pengetahuan adalah langkah pertama untuk mencegah dan melawan penyakit ini. Jangan malu untuk periksa jika mengalami gejala mencurigakan. Ingat, deteksi dini dan pengobatan tuntas adalah kunci utama untuk bebas dari TBC.
TBC masih ada, dan bisa menyerang siapa saja. Kenali gejalanya, lindungi dirimu dan orang-orang tercinta!
Tinggalkan Balasan