Anak Sering Demam? Ini 7 Penyebab Umumnya

Anak Sering Demam? Ini 7 Penyebab Umumnya – Anak Sering Demam? Ini 7 Penyebab Umumnya

Apakah Anda merasa khawatir karena anak Anda sering demam? Jangan panik dulu. Demam pada anak sebenarnya adalah respon alami tubuh terhadap infeksi atau gangguan kesehatan. Namun, jika terjadi terlalu sering, tentu orang tua perlu lebih waspada.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 7 penyebab umum anak sering demam, bagaimana mengenalinya, serta kapan waktu yang tepat untuk berkonsultasi ke dokter. Yuk, simak informasi lengkapnya!

Mengapa Anak Sering Demam?

Demam adalah kondisi saat suhu tubuh naik di atas normal (sekitar 36,5°C–37,5°C). Pada anak-anak, demam seringkali menjadi tanda bahwa sistem imun sedang bekerja melawan infeksi. Namun jika frekuensinya terlalu sering, bisa jadi ada kondisi lain yang mendasarinya.

7 Penyebab Umum Anak Sering Demam

1. Infeksi Virus

Penyebab paling umum dari demam berulang pada anak adalah infeksi virus, seperti:

  • Influenza
  • Common cold (pilek)
  • Virus coxsackie (penyebab flu Singapura)

Infeksi virus biasanya berlangsung 3–7 hari dan bisa kambuh beberapa kali dalam setahun, terutama pada anak-anak usia balita yang sistem imunnya masih berkembang.

2. Infeksi Bakteri

Berbeda dari virus, infeksi bakteri bisa menyebabkan demam yang lebih tinggi dan membutuhkan pengobatan dengan antibiotik. Contoh infeksi bakteri pada anak:

  • Infeksi saluran pernapasan (misalnya pneumonia)
  • Infeksi saluran kemih (ISK)
  • Radang tenggorokan akibat bakteri streptokokus

Infeksi bakteri harus segera ditangani agar tidak berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius.

3. Tumbuh Gigi

Saat gigi pertama mulai tumbuh, tubuh anak dapat merespons dengan gejala ringan seperti:

  • Demam ringan (biasanya di bawah 38°C)
  • Rewel dan sering mengigiti benda

Meski sering disalahartikan, demam karena tumbuh gigi biasanya tidak terlalu tinggi dan hanya berlangsung 1–2 hari.

4. Efek Imunisasi

Setelah anak mendapatkan vaksinasi, seperti DPT atau campak, tubuh bisa bereaksi dengan demam ringan hingga sedang. Ini hal yang normal dan merupakan tanda bahwa sistem imun sedang membentuk perlindungan terhadap penyakit tertentu.

Biasanya demam akan muncul 24–48 jam setelah vaksinasi dan mereda dalam waktu singkat.

5. Alergi atau Reaksi Lingkungan

Meskipun tidak umum, beberapa anak bisa mengalami demam sebagai bagian dari reaksi alergi atau paparan zat tertentu, seperti:

  • Asap rokok
  • Debu
  • Polusi udara

Reaksi ini bisa memicu peradangan ringan dalam tubuh dan menyebabkan demam berulang.

6. Gangguan Sistem Imun

Pada kasus yang lebih jarang, demam yang sering terjadi bisa disebabkan oleh gangguan sistem imun atau penyakit autoimun, seperti:

  • Juvenile idiopathic arthritis (JIA)
  • Periodic fever syndromes

Jika anak mengalami demam berkepanjangan tanpa penyebab yang jelas, konsultasikan segera dengan dokter spesialis anak.

7. Gaya Hidup dan Lingkungan

Faktor eksternal seperti cuaca ekstrem, dehidrasi, atau terlalu banyak aktivitas fisik di luar ruangan juga dapat memicu peningkatan suhu tubuh pada anak.

Pastikan anak mendapatkan cukup cairan dan istirahat agar suhu tubuh tetap stabil.

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?

Segera bawa anak ke dokter jika demam disertai dengan gejala berikut:

  • Suhu tubuh di atas 39°C
  • Demam lebih dari 3 hari berturut-turut
  • Kejang demam
  • Lemas, tidak mau makan dan minum
  • Ruam di kulit
  • Sesak napas atau napas cepat

Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mungkin menyarankan pemeriksaan darah atau urine untuk mengetahui penyebab pastinya.

Tips Mengatasi Demam pada Anak di Rumah

Sambil menunggu waktu ke dokter atau untuk kasus demam ringan, Anda bisa melakukan hal-hal berikut:

  • Kompres hangat di dahi atau ketiak
  • Pastikan anak banyak minum air putih
  • Pakaikan pakaian yang tipis dan nyaman
  • Berikan obat penurun demam (parasetamol atau ibuprofen) sesuai dosis usia

Catatan: Hindari memberi aspirin pada anak karena berisiko menyebabkan sindrom Reye, yang bisa berbahaya.

Pencegahan Anak Sering Demam

Beberapa langkah sederhana untuk mencegah anak sering sakit, antara lain:

  • Jaga kebersihan tangan anak
  • Pastikan imunisasi anak lengkap
  • Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit
  • Cukupkan asupan nutrisi dan istirahat
  • Rutin beraktivitas fisik sesuai usia

FAQ: Pertanyaan Umum tentang Anak Sering Demam

Apakah demam selalu berbahaya?

Tidak selalu. Demam adalah reaksi alami tubuh terhadap infeksi. Namun jika terlalu sering atau disertai gejala lain, perlu diwaspadai.

Berapa kali anak boleh demam dalam setahun?

Anak-anak, terutama usia balita, bisa mengalami 6–10 kali demam ringan dalam setahun, terutama karena virus. Ini masih dalam batas wajar.

Apakah demam setelah imunisasi normal?

Ya, demam ringan 1–2 hari setelah imunisasi adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Bagaimana membedakan demam karena infeksi virus dan bakteri?

Biasanya, demam karena virus membaik dalam 3–5 hari tanpa antibiotik. Jika demam tinggi dan menetap, serta disertai infeksi lokal (misalnya radang tenggorokan berat), kemungkinan disebabkan bakteri.

Kesimpulan

Demam adalah hal yang umum, namun sebagai orang tua, penting untuk memahami penyebabnya agar dapat memberikan penanganan yang tepat. Dengan memperhatikan pola demam dan gejala penyerta, Anda bisa lebih cepat menentukan apakah kondisi masih aman atau perlu penanganan medis lebih lanjut.

Ingat: tidak semua demam harus diobati dengan antibiotik. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang tepat.

Bagikan Artikel Ini!

Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, jangan ragu untuk membagikannya kepada teman atau keluarga yang juga memiliki anak kecil. Menyebarkan informasi yang tepat bisa membantu lebih banyak orang memahami dan menangani dengan bijak.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *